<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d28389881\x26blogName\x3delge\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dLIGHT\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://maselge.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://maselge.blogspot.com/\x26vt\x3d2868462112700883862', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

elge

pria biasa, pustakawan pada harian yang penuh angka pada halaman tengahnya.

Wednesday, October 29, 2008

futsal


Harakiri vs Pusdok

Musim penghujan mengetuk pintu Jakarta, tapi tetap tak menyembunyikan gairah dua tim yang saling perang bakso urat sejak siang. Tim Harakiri sejak pukul 15.30 sudah siap di lapangan menanti tim Pusdok yang terhalang gerimis.





Tak lama, pasukan Pusdok pun memasuki stadion dengan sorak-sorai sejumlah penonton cilik yang memadati tribun umum. Di lapangan, Ginanjar dan rekans dari SDM dan Hukum memanasi badan dengan menendang bola dan lari-lari kecil (sekalian latihan rukun haji katanya….).

Tepat pukul 16:10 wib, wasit Sugiono pun melirik jamnya dan meniup peluit …”Let the game begins,” teriaaakknya seakan tak mau kalah dengan Thukul Arowana. Penonton turut bersorak.



Menit-menit awal diisi dengan gebrakan-gebrakan kedua tim. Harakiri yang terdiri dari pemain dengan postur ‘berisi’ (kecuali Ginanjar tentunya) selalu tampak menang body charge dengan Pusdok..

Sepertiga babak pertama dominan dengan aksi Harakiri yang selalu menyerang tanpa ada ada aspek legal dan tak membutuhkan SK (surat keputusan). Namun, penyerang Pusdok yang dimotori mantan kapten Persib Iin Solihin dkk mampu menjebol gawang Harakiri, 1-0.



Gol tersebut langsung direspons dengan serang bergelombang seperti model rambut klimis Bastanul. Satu serangan mematikan nyaris membobol gawang Pusdok.

Sayangnya, bola membentur tiang atas dan memantul kembali ke lapangan dan gagal dimanfaatkan Herry sebagai striker Harakiri. “Maaf pak, saya lagi beruntung,” ujar kiper pusdok kepada Herry.

Anak-anak Harakiri semakin beringas, maklum saja dukungan Hani bani dengan pom-pom horeee cukup memberi semangat buat rekan-rekannya. Ibu Miranti pun memberikan dukungan dari tribun vip.

Babak pertama usai, skor bertahan 1-0 untuk keunggulan Pusdok. Waktu jeda dimanfaatkan kedua tim untuk koordinasi dengan tentu saja turun minum (..minum kok harus turun.. kenapa tidak naik minum yaa.?)

Dukungan Hani cs ternyata manjur, tak percuma, akhirnya satu serangan yang dirancang berdasarkan Undang-undang akhirnya membuahkan pelanggaran penalti bagi tim Harakiri.

Wasit Sugiono sempat terkesima dengan kejadian namun setelah menimbang-nimbang (berat yang mana?) akhirnya meniup peluit tanda penalti yang langsung diprotes kiper pusdok seakan-akan itu hanya diving pemain lawan.


Wasit bersikukuh dan penalti pun diambil striker Harakiri. Priiiittttt.. tendangan dilakukan….. Priiitttt lagi.. Wasit memerintahkan tendangan diulang karena kiper meringsek maju seperti satpol PP sehingga menggangu penendang.

Tendangan dilakukan…bola mengarah ke pojok atas….kiper salah antisipasi……Goollllllll… 1-1.

Kiper Pusdok langsung minta diganti… “Huuuu kipernya ngambek…” ujar salah satu penonton. Pria yang kelihatannya ikut taruhan ‘pinggiran’.

Tensi pertandingan pun semakin tinggi. Serangan silang saling dilakukan kedua tim. Ginanjar tampak bersemangat setelah gol kedua… Hani pun hip-hip hura… (gak gitu banget deh..)

Namun, satu keluarga kambing memasuki lapangan….mbeeekkk ujar mereka kompak interupsi. “Pusdok… suporternya jangan masuk lapangan dong,” pinta pendukung Harakiri.



Manjur juga dukungan pasukan mbeeek ini. Gol kedua bagi Pusdok pun tercipta memasuki menit-menit akhir. 2-1…. Herry kembali memasuki lapangan untuk meningkatkan serangan Harakiri. Tapi,…. Priiittt…wasit menunjuk titik tengah menandakan pertandingan pun usai. Pusdok-Harakiri 2:1.

Nada puas tampak di kedua kubu. “Ini pertandingan yang ketat. Kami kalah terhormat dan lebih baik dari pertandingan yang lalu .. masa’ skornya 8-3…” ujar salah satu pemain Harakiri.

ditulis oleh faa di milis internal kantor, dan dicuri dengan sadar untuk publikasi.

Labels:

1 Comments:

Blogger nasruni said...

selamat... selamat...
teruskan jaga kehormatan penghuni lantai 6..

6:59 AM  

Post a Comment

<< Home