<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d28389881\x26blogName\x3delge\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dLIGHT\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://maselge.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://maselge.blogspot.com/\x26vt\x3d2868462112700883862', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

elge

pria biasa, pustakawan pada harian yang penuh angka pada halaman tengahnya.

Thursday, October 05, 2006

mudik itu repot dan perlu

Bagi sebagian orang Jawa yang beragama islam, sebenarnya rukun Islam itu ada enam,
lima yang baku dan satu tambahan, yaitu mudik.

Ya ritual nasional nan merepotkan:Mudik.
celakanya bagi para perantauan orang-orang yang kita hormati dan sayangi biasanya tinggal di daerah maka berbondong-bondonglah orang dari kota ke desa.

Persiapan ritual nasional ini dimulai dari pembelian oleh-oleh..ribet-ribet tukar uang baru [danpasti receh..kalo..nggak 'ntar malah bangkrut].
Terus baju baru...perencanaan cabut dari kantor entah cuti atau ikut mbolos yang terakhir..adalah berebut alat transportasi..mulai dari antri tiket sampe nginep-nginep..titip sana..titip sini...atau malah bersahabat dengan calo.

Begitu berangkat ke kampung halaman, perjuangan belum selesai.
Mulai dari kemacetan yang berjam-jam, adanya pasar tumpah..perbaikan jalan yang tak kunjung beres hingga antrian di pompa bensin yang menjemukan.
Tapi, itulah seninya mudik.
Penuh perjuangan, godaan dan kadang tidak bisa dipikirkan dengan rasional,
[lha zaman sudah sedemikian maju..ada sms, hp, internet atau teknologi 3G kok nggak sungkem dengan teknologi saja..to]

Dung..dung...tek.dung...dung..
selamat dan sukses bagi anda yang mudik
semoga lancar di perjalanan dan tahan godaan
tiada kebahagian melebihi mudik yang sukses
dan bersilahturahmi dengan keluarga di kampung halaman

salam buat handai taulan di kampung halaman.


lg.pertengahan ramadan 1427 ha

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Yang perlu dipikirkeun
Bikin salahnya sama siapa ?
silahturahminya kemana ?

Misalnya silahturahmi koq orang-orang terdekat di nomer 2-in nungguin pulang dari mudik ?

Saatnya menjadi orang JAWA modern

*IOJAM = Ikatan Orang Jawa Anti Mudik

8:31 AM  

Post a Comment

<< Home