Wasit juga manusia

Wasit adalah wakil Tuhan dilapangan lapangan hijau. Sekali pertandingan selesai, keputusannya final, sekontroversial apapun, tidak bisa diubah.

Korps pengadil di lapangan hijau makin disorot, mulai dari pengaturan skor di Liga Jerman dan Liga Seri A Italia sampai yang terakhir final Piala Champion.

Wasit Terje Hauge yang memimpin final Piala Champion antara Arsenal melawan Barcelona di stadion Stade de France 17 Mei 2006 mengaku salah. Barca sendiri menjadi juara setelah menekuk Arsenal dengan 2-1.

Dia mengaku keliru dalam memberikan kartu merah kepada kiper Arsenal Jens Lehman. Kiper nomor 1 timnas Jerman itu diganjar kartu merah pada menit ke 18 karena menjatuhkan penyerang Barcelona, Samuel Eto'o di luar kotak pinalti. Wasit Norwegia itu mengaku terlalu terburu-buru menghukum Arsenal dengan kartu merah dan tendangan bebas (yang gagal dimanfaatkan Ronaldiho).

Meskipun Eto'o berhasil dijatuhkan oleh Lehman, tapi bola masih dalam penguasaan pemain Barca, Ludovic Giuly yang berhasil membobol gawang Arsenal yang sudah kosong. Seharusnya, menurut Hauge, dia tetap mengesahkan gol Giuly dan memberikan kartu kuning kepada Lehman.

Keluarnya Lehman, memaksa Wenger menarik Robert Pires untuk memasukan kiper cadangan Manuel Almunia. Bermain dengan 10 orang, Arsenal sempat memimpin 1-0 dengan gol Campbel sebelum dibalas oleh Samuel Eto'o dan Juliano Belleti.

Drama Stade de France berakhir.
Wenger dan King Henry terpekur di negeri sendiri.